Ini adalah gambar mesin pembakaran dalam empat langkah alias empat
tak… Mula-mula campuran udara dan uap bensin mengalir dari karburator
menuju silinder pada saat piston bergerak ke bawah (langkah masukan). Selanjutnya campuran udara dan uap bensin dalam silinder ditekan secara adiabatik ketika piston bergerak ke atas (langkah kompresi alias penekanan). Karena ditekan secara adiabatik maka suhu dan tekanan
campuran meningkat. Pada saat yang sama, busi memercikkan bunga api sehingga campuran udara dan uap bensin terbakar. Ketika terbakar, suhu dan tekanan gas semakin bertambah. Gas bersuhu tinggi dan bertekanan tinggi tersebut memuai terhadap piston dan mendorong piston ke bawah (langkai pemuaian). Selanjutnya gas yang terbakar dibuang melalui katup pembuangan dan dialirkan menuju pipa pembuangan (langkah pembuangan).Katup masukan terbuka lagi dan keempat langkah diulangi.
campuran meningkat. Pada saat yang sama, busi memercikkan bunga api sehingga campuran udara dan uap bensin terbakar. Ketika terbakar, suhu dan tekanan gas semakin bertambah. Gas bersuhu tinggi dan bertekanan tinggi tersebut memuai terhadap piston dan mendorong piston ke bawah (langkai pemuaian). Selanjutnya gas yang terbakar dibuang melalui katup pembuangan dan dialirkan menuju pipa pembuangan (langkah pembuangan).Katup masukan terbuka lagi dan keempat langkah diulangi.
Perlu diketahui bahwa tujuan dari adanya langkah kompresi alias
penekanan adiabatik adalah menaikkan suhu dan tekanan campuran udara dan
uap bensin. Proses pembakaran pada tekanan yang tinggi akan
menghasilkan suhu dan tekanan (P = F/A) yang sangat besar. Akibatnya
gaya dorong (F = PA) yang dihasilkan selama proses pemuaian menjadi
sangat besar. Mesin motor atau mobil menjadi lebih bertenaga… Walaupun
tidak ditekan, campuran udara dan uap bensin bisa terbakar ketika si
busi memercikkan bunga api. Tapi suhu dan tekanan gas yang terbakar
tidak terlalu tinggi sehingga gaya dorong yang dihasilkan juga kecil.
Akibatnya mesin menjadi kurang bertenaga.
Proses perubahan bentuk energi dan perpindahan energi pada mesin
pembakaran dalam empat langkah di atas bisa dijelaskan seperti ini :
Ketika terjadi proses pembakaran, energi potensial kimia dalam bensin +
energi dalam udara berubah menjadi kalor alias panas. Sebagian kalor
berubah menjadi energi mekanik batang piston dan poros engkol, sebagian
kalor dibuang melalui pipa pembuangan (knalpot). Sebagian besar energi
mekanik batang piston dan poros engkol berubah menjadi energi mekanik
kendaraan (kendaraan bergerak), sebagian kecil berubah menjadi kalor
alias panas… Panas timbul akibat adanya gesekan.
Proses pemuaian dan penekanan secara adiabatik pada siklus otto bisa
digambarkan melalui diagram di bawah… (Diagram ini menunjukkan model
ideal dari proses termodinamika yang terjadi pada mesin pembakaran dalam
yang menggunakan bensin).
Campuran udara dan uap bensin masuk ke dalam silinder (a).
Selanjutnya campuran udara dan uap bensin ditekan secara adiabatik
(a-b). Perhatikan bahwa volume silinder berkurang… Campuran udara dan
uap bensin dipanaskan pada volume konstan – campuran dibakar (b-c). Gas
yang terbakar mengalami pemuaian adiabatik (c-d). Pendinginan pada
volume konstan – gas yang terbakar dibuang ke pipa pembuangan dan
campuran udara + uap bensin yang baru, masuk ke silinder (d-a).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar